Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2015

Fighting!

Medan terjal dalam sebuah ekspedisi memang tak dapat diprediksi kapan datangnya. Apalagi jika tempat itu begitu asing dan itu pertama kalinya kau memijakkan kaki di sana. Kerinduan akan rumah akan benar-benar menyelusup dalam benak seketika. Bahkan jika diminta untuk memilih, secara individu, kau tak enggan untuk mundur. Namun, karena kau bersama teman-teman seperjuanganmu, kau tak akan pernah letih. Mereka bersedia membantumu dan terkadang akan meminta pertolonganmu, dengan kata lain, kau masih dibutuhkan. “Apa kita perlu berhenti sejenak?” tanyaku pada rombongan. Mereka hanya menyambut dengan anggukan lemah. Aku bisa melihat mereka sangatlah butuh istirahat, meski hanya beberapa detik saja. “Kapan ini akan berakhir?” Seorang dari mereka bertanya dengan cukup polos. Seketika semua mata terarah kepadaku. Aku yang akan membimbing mereka menyelesaikan ekspedisi ini. Meski hanya berbekal niat dan tekad, aku sudah menyanggupinya. Jangan kau sangka aku yang terbaik dibandingkan mereka, a...

Positive Thinking

Tak pernah kusangka sebelumnya, aku akan mendapatkan seorang kakak yang benar-benar membangun sekat di antara kami. Belum tahu apa alasan di balik terciptanya tembok pembatas yang cukup tinggi itu, tetapi aku berasumsi jika kakakku amat membenciku. Aku dengar ia adalah seorang pendendam, jujur saja aku tidak tahu sebelumnya. Namun, seberapa keras aku berusaha untuk berpikir positif tentangnya, tumbuh perlahan rasa takut, gelisah, dan was-was dalam hati dan pikiranku. “Janganlah kau terlalu keras pada adikmu,” suatu hari aku pernah mendengar Ayah menasihati kakakku. Namun, ia sama sekali tak menghiraukannya, ia malah meninggalkan Ayah begitu saja di ruang keluarga. Raut mukanya menunjukkan rasa kecewa yang sangat dalam ketika ia pergi. Aku sama sekali tidak paham dengan semua ini, mengapa ia membenciku? “Apa akan selamanya?” tanyaku seketika kakakku pergi. Ayah menoleh ke sumber suara dan seulas senyum mengembang. Seakan telepati di antara kami sedang bekerja, beliau menjawab, “Kakakm...