Skip to main content

Fighting!

Medan terjal dalam sebuah ekspedisi memang tak dapat diprediksi kapan datangnya. Apalagi jika tempat itu begitu asing dan itu pertama kalinya kau memijakkan kaki di sana. Kerinduan akan rumah akan benar-benar menyelusup dalam benak seketika. Bahkan jika diminta untuk memilih, secara individu, kau tak enggan untuk mundur. Namun, karena kau bersama teman-teman seperjuanganmu, kau tak akan pernah letih. Mereka bersedia membantumu dan terkadang akan meminta pertolonganmu, dengan kata lain, kau masih dibutuhkan.

“Apa kita perlu berhenti sejenak?” tanyaku pada rombongan. Mereka hanya menyambut dengan anggukan lemah. Aku bisa melihat mereka sangatlah butuh istirahat, meski hanya beberapa detik saja.

“Kapan ini akan berakhir?” Seorang dari mereka bertanya dengan cukup polos. Seketika semua mata terarah kepadaku. Aku yang akan membimbing mereka menyelesaikan ekspedisi ini. Meski hanya berbekal niat dan tekad, aku sudah menyanggupinya. Jangan kau sangka aku yang terbaik dibandingkan mereka, aku bahkan belum patut dicontoh.

“Masih cukup lama, kita, khususnya kalian, baru saja mengawalinya.”

“Ayo lanjutkan perjalanan,” seru yang lainnya.

“Apakah setelah ini masih banyak yang akan terjadi?” Selain dua orang tadi, masih tersisa lima orang lainnya yang tergabung dalam rombongan. Kami mengawalinya tanpa mengenal satu sama lain, tetapi pada akhirnya kami saling mengenal, baik sebatas nama maupun serentetan perilaku.

“Kalian masih akan bertemu banyak yang lainnya, tapi tetaplah jadi diri kalian, lakukan perilaku yang baik dan jangan sekalipun melakukan hal yang dilarang,” sahutku. Sontak, semuanya berhenti dan menatapku, meminta klarifikasi lebih lanjut. Dengan berat hati aku mengatakannya, “Aku tidak akan mendampingi kalian seperti biasanya, tapi aku akan membimbing kalian secara tak langsung, aku tetap akan mengawasi kalian agar tak ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Ayo, lanjutkan perjalanan kalian.”

Satu per satu batang hidung mereka meninggalkanku. Mungkin memang berat, tetapi mereka harus berjalan secara mandiri. Mereka pasti bisa, meski tanpaku di sisi mereka.


Comments