Untaian ucapan ulang tahun masih terngiang di benaknya. Meski bukan kata-kata puitis, ia tetap saja tersenyum membacanya. Tulisan tangan pun bukan, melainkan sebuah pesan singkat melalui media chatting yang sedang booming . Ia tetap saja teringat. Entah apa yang ia pikirkan, ia berpikir bahwa ucapan itu akan menjadi yang terakhir, sebelum mereka berpisah. Tak khayal, sebuah pertemuan pasti akan menemukan perpisahan. Kali ini laki-laki yang kerap menyemangatinya itu telah menemukan tempat baru untuk dirinya. Baginya laki-laki itu sahabat terbaiknya, tempatnya berkeluh kesah tentang kehidupan pertemanannya, tempatnya meminta pertolongan seputar tugas-tugasnya yang amat menumpuk, juga tempatnya mendapatkan cerita-cerita baru yang belum pernah didengarnya. Akan tetapi, sudah waktunya untuk merelakan sahabatnya untuk mencari jalan hidupnya sendiri, tanpa kerusuhan-kerusuhan yang ia ciptakan. “Hei, sampai jumpa di lain hari.” “ Thanks for being my friend for the last 2 yea...
Learn, live, and hope.