Ini cerita tentang aku dan seseorang yang
pernah mewarnai masa laluku.
Kami pertama kali
bertemu di kelas, sewaktu SD. Ia adalah murid pidahan. Ia
terlihat malu-malu untuk takaran seorang anak laki-laki. Aku yang suka sksd langsung mengajaknya berteman.
Awalnya, semua
berjalan sesuai kehendak kami. Kami berlarian di kelas, kami bergurau, dan
bahkan kami melakukan suatu hal ekstrem: meneteskan air bekas cat air ke lidah
kami. Cukup tak masuk akal bagi anak kelas 3 SD, tapi itulah kami.
Hari demi hari
berlalu, seorang teman meneriakkan namanya kemudian memberi kata-kata suka setelahnya,
dan kemudian menyebutkan namaku. Aku terkejut tapi tak ambil pusing hingga ia
menuliskan namanya disertai bentuk hati dilanjutkan dengan namaku di bawahnya. Ini nyata dan aku benar-benar tak suka.
Aku hanya memandangnya sebagai teman baru, tak lebih.
Setelahnya, aku
semakin menjauhinya. Teman-teman kami selalu memasang-masangkannya denganku, aku amat terganggu dan sedikit risih. Kami tak banyak bicara kemudian
karena setiap bicara dengannya tulisan yang dipahatnya selalu terngiang di
benakku. Aku tak yakin apa itu, kami masih kelas 3 SD, belum mengerti perasaan
yang sesungguhnya.
Setelah kami tamat
SD, kami melanjutkan ke SMP yang berbeda. Tak pernah kusangka, dia mengirimi
sebuah chat melalui jejaring sosial.
"Hai, lama tak
jumpa," katanya diiringi sebuah emoticon.
Aku tak tahu harus
membalas apa alih-alih menjawab, "Hai..."
Aku tak terlalu
mengingat percakapan kami, tapi aku yakin bahwa percakapan kami sangat random dan tak bertema. Selepas itu kami tak pernah mengobrol lagi.
Setelah kami lulus
SMP, aku sama sekali tidak menduga bahwa ia akan menghubungiku. Kalau aku tak
salah ingat ia menanyakan tentang nem.
Hanya itu dan kami tenggelam dalam kesibukan kami masing-masing.
Lagi-lagi aku
dikejutkan, ia mengikutiku di salah satu jejaring sosial, lantas percakapan
kecil terjadi. Kini aku tahu dia telah bersama seorang perempuan cantik dan jauh lebih baik
daripada aku. Aku harap hubungan kalian akan bertahan lama dan berlanjut ke
jenjang selanjutnya. Aku benar-benar tulus mengatakan ini, semoga doaku
dikabulkan-Nya. 행복하자.
Comments
Post a Comment