Ketika sajak menggema di bawah purnama, aku mengedarkan pandang. Berharap denting piano mengiringi kedatanganmu. Tidak tampak batang hidungmu dari sini, yang ada hanya riuhnya orang berdesakan berebut udara. Hampir setiap orang yang ada di sana bersolek layaknya artis papan atas. Menggunakan gaun berenda eksklusif atau tuxedo mahal keluaran desainer ternama. Rasanya hanya aku yang tampil apa adanya berbalut gaun sifon sederhana, atau mungkin ini hanya perasaanku saja. Tidak ada yang peduli dengan keberadaanku, terasing di tengah keramaian, sangatlah cliche. Orang-orang silih berlalu di hadapanku, saling menyapa dan berbasa-basi sebagai bentuk kesopanan. Obrolan singkat mereka kurang lebih sama, hanya seperti itu. "Boleh duduk di sini?" seseorang bertanya dalam keramaian, aku mengiyakan tanpa melihat siapa itu. Melihatnya pun aku tak kenal, ia mengenakan setelan jas hitam elegan dengan rambut yang terlampau acak-acakan. Aku bahkan tak minat untuk menghiraukannya. Euforia ant...
Learn, live, and hope.