Selembar kertas folio lusuh bersandar pada dinginnya meja kaca di hadapanku. Sedari tadi aku mengisinya dengan guratan tinta dari beberapa alat tulis yang berbeda. Kali ini tugas meringkas tengah digalakan oleh dosenku pada hampir setiap mata kuliah yang kuambil. Sambil menyalin apa yang telah kuberikan highlight dari buku pengantar, lamat-lamat kertas folio itu terisi hingga barisnya yang terakhir. Belum sempat aku mengumpulkannya, satu pesan masuk. Dari seorang teman yang juga tengah mengambil mata kuliah yang sama denganku. Dengan singkat ia berkata, “Boleh aku liat pekerjaanmu?” Aku mengangguk meskipun aku tahu ia tidak akan bisa melihat anggukan itu. Kemudian, aku mengirimkan foto dari folio lusuh tersebut, tentunya setelah aku mengumpulkannya via daring. Tak sampai beberapa menit, ia membaca pesan tersebut. Dan tak sampai lima detik, satu pesan lagi masuk, “Terima kasih banyak.” Membacanya membuatku tersenyum. Entah mengapa, tapi aku merasa sesuatu ten...
Learn, live, and hope.