Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2015

Art Moments Jogja '15

Venue: Jogja National Museum Time: June 7th-30th, 2015 Wow! It was really great for us. It just cost ten thousand rupiah so you can enjoy everything inside. The contemporary art exhibition showed the latest works of 20 Indonesian artists and all of them was awesome. You should see them by yourself, it won’t make you disappointed! On the 1st floor, there were 5 rooms that showed us different art, shoes, metal  art, song, combination art, and sculpture. But for myself, there was a creepy room, I didn’t know the reason for sure, but the atmosphere made me scared. The 2nd floor was amazing too. There were many rooms and showed many things. But actually there was a room that could make me fall in love in the first sight. The white room with some drawings. But before we entered the room, we had to change our footwear, from our shoes to a pair of sandals that had been prepared. Oh! Not just the white room, there were two artworks that made with pen and were forming an image of...

Before the Raindrops

Secangkir kopi hangat tersaji di hadapanku, tetapi sama sekali tak tertangkap perhatianku. Untaian kata  itu  saja yang masih kupikirkan. Menggema terus-menerus, terlebih ketika rasa rindu mulai tak terhapuskan. Kali ini aku tidak merindukannya, justru ingin membuangnya jauh-jauh. Kau tahu, aku tak bisa. Sesuatu yang benar-benar tidak mungkin terjadi, bahkan sampai kapanpun. Aku sedang mendustai diriku sendiri, lebih tepatnya hatiku. Berharap dalam kenangan kelabu yang tidak akan berubah menjadi penuh warna. Sebut saja harapan kosong. Ditambah dengan rasa pesimis pelingkup diri. Sungguh, perilaku terfatal yang pernah kulakukan. “ It’s over !” pekikku waktu  itu . Ia menatapku dengan penuh penyesalan, tidak ada raut kebohongan darinya. Air mata yang mengucur juga mencabik-cabik hatiku. Aku merasa lebih sakit ketika ia tersakiti, tapi aku tetap saja kukuh berada di kubu seberangnya. Seorang laki-laki—remaja—menangis. Aneh memang. Tidak biasanya seorang laki-laki menangis,...

Someone Loves You

Potret sang kekasih menghiasi setiap sisi kamarnya. Namun, sebentar lagi pasti akan dilepasnya. Betapa tergores hatinya ketika mendapatkan surat pernikahan sang kekasih. Bukan sesuatu yang pernah diduga, tetapi tetap saja terjadi. Pengkhianatan terfatal yang pernah dilakukan padanya. Menurutnya, itu cukup untuk mematahkan jiwanya, semangatnya, untuk sesaat. Berkaca dengan segenap hatinya, ia memandangi rambut coklatnya yang luar biasa tidak teratur, bisa mencuat ke segala arah. Matanya berkantung layaknya seseorang pencandu obat-obatan terlarang, tetapi jelas tidak. Terdapat dua lebam yang dengan mudah dilihat, satu di ujung sudut bibirnya dan satu lagi di pipi kirinya. Benar saja, baru semalam ia memburu calon suami sang kekasih. Ia berharap bisa mengobati luka hatinya, tetapi pukulan yang lebih menyakitkan yang didapatkannya. Satu hal yang kutahu, calon suami kekasihnya adalah seorang atlet bela diri. “Masih memandangi si mayat hidup?” Ia menoleh dan menyunggingkan sebuah senyum si...