Semula, aku ragu. Semuanya terasa asing dan baru. Hanya beberapa orang
saja yang kukenal. Itu pun tak berteman baik. Kemudian, kau datang dalam
kehidupanku. Aku masih ingat betul bagaimana kau mencoba mengingat nama kami
yang tak mudah kau hafal. Ketika dipikirkan, ini semakin lucu.
Kita tak sering bertemu. Perbedaan kelas dan kesibukan menuntut kita
untuk tidak banyak bertemu. Hingga pada satu titik, kita mendaftar di tempat
yang sama. Aku ragu untuk kedua kalinya, orang sepertimu berniat bergabung
dengan kami? Aku tak menyangka.
Diselingi dengan gosip tak enak yang sering dilantunkan orang tentangmu
yang silih berganti melewati kepalaku. Aku semakin takut untuk berteman. Namun,
aku tahu aku salah dan jalan yang kutempuh ini sudah benar.
Kau benar membuktikannya. Ketika aku pada titik terendah dalam
pergaulanku di dunia perkuliahan, kau ada di sampingku. Bahkan, tanpa berpikir
panjang, kau membantuku. Banyak kata terima kasih yang terlewat kuucapkan. Kau
pantas mendapatkannya, meskipun mungkin kau tak butuh mendengarnya dariku.
Perhatian yang kau berikan sangat kuapreasiasi, tapi aku tak tahu
bagaimana mengungkapkannya. Ribuan terima kasih menurutku tidak cukup. Meski
begitu, kau terus membantuku, selalu mendengarkan ceritaku, dan selalu
memberiku saran-saran terbaik untuk menjalani kehidupan ini.
Ketika aku bisa menjadi tempat di mana kau bercerita, aku akan dengan
sukacita mendengarnya. Aku janji. Mungkin, aku tak bisa sesolutif itu, tapi aku
akan mencoba meringankannya. Ceritalah, ceritakan saja yang ingin kau
sampaikan.
Di hari ini, ada “Selamat Ulang Tahun” yang harus kuhadiahkan. Semoga
kau berkenan menerimanya.
Aku tahu ini hari yang berat, tak apa, kau boleh menangis. Namun, aku
harap kau bisa menikmati hari kelahiranmu ini.
Happy Birthday!
Comments
Post a Comment