When expectation meets the reality, tentunya semua orang bahagia, aku pun. Bagaimana tidak, mengidamkan sesuatu yang ternyata nyata akan kau dapatkan, itulah hal yang mungkin paling membahagiakan. Tapi, ternyata tak selamanya begitu. Ada kalanya, aku harus menerima kegagalan. Ya, kau tau, keadaan di mana realita yang ada di hadapanku tidak sesuai dengan harapan yang aku panjatkan. Pahit memang, membuat otot-otot mata ini tak sanggup untuk menghalau keluarnya air mata kekecewaan. Bahkan terkadang, rasa sakitnya menusuk setiap inci pertahananku, hingga aku tak mampu melakukan apapun selain merengkuh diri sendiri. Beberapa kali aku mengingatkan diriku bahwa kekecewaan ini fana, bahkan mungkin hanya satu atau dua hari saja bertahan. Namun, lagi-lagi buncahan emosi yang mendobrak di dalam diriku terus memaksaku untuk terjatuh dalam kesedihan, menghapus berbagai rasionalisasi yang telah kucoba untuk kubangun. I doubt everything will be fine, pada saat itu hanya kalimat itu ...
Learn, live, and hope.