Salah satu malam penuh kenangan ini sedang kualami. Canda tawa memenuhi setiap benak. Kegembiraan terpancar jelas di raut muka. Kami bermain kartu, makan bersama, bertukar kado, dan memanggang sosis. Masih sampai di situ, mungkin masih banyak kejutan-kejutan kecil yang akan terlaksana.
Celotehan-celotehan yang mungkin terdengar menjengkelkan akan menjadi berbeda malam ini. Semuanya hanya akan menjadi gurauan semata. Terkadang tersimpan sesuatu yang nyata di dalam celotehan-celotehan itu, tetapi hanya berlalu seperti angin.
Api menyala saat tetes-tetes hujan turun dari langit, hanya berupa butiran-butiran kecil. Namun, setetes air hujanpun akan dijadikan suatu topik pembiacaraan di sini. Ada kalanya beberapa orang hanya terdiam bersama kesenangan-kesenangan mereka masing-masing, tapi itu manusiawi. Seseorang membutuhkan privasi yang tidak seharusnya orang lain mengetahuinya.
Hanya beberapa hitungan jam lagi tengah malam. Kini, aku memandang teman-teman seperjuanganku yang sedang asyik beristirahat, bukan terlelap, melainkan bermain dan memanggang sosis. Tampak tidak ada beban yang menghantui, mereka lepas—mungkin untuk sementara.
Akan teringat di benakku, bagaimana proses awal kami bertemu dan bagaimana serangkaian proses yang kami lewati untuk menjadi kami yang sekarang. Menurutku, tidak mungkin terbayang akan ada malam ini ketika masih menjalankan proses-proses itu. Saat itu kami bahkan tak saling kenal setiap pribadi—sekadar nama.
Waktu berlalu begitu cepat hingga terciptanya—dan terlaksananya—malam ini. Hanya satu malam, tetapi akan meninggalkan bekas tersendiri. Aku harap begitu.
Cerita tentang kami tak hanya seperti itu, malam ini hanya sebagian kecil dari pengalaman kami. Kami masih punya berbagai rahasia yang mungkin belum saatnya terekspos. Ini sebagian kecil dari kami—Alien SIGMA #37.
Kantor Kecamatan Sewon, Bantul.
Comments
Post a Comment