Soal Biologi berada tepat di depan mata, meminta untuk diselesaikan. Namun apa daya, kau tak mampu mengerjakan semuanya. Dengan sistem kebut semalam, hanya 10-11 soal yang kau yakin benar. Sisanya, tinggallah pasrah kepada Tuhan.
Kala pikiranmu buntu, kau tutup matamu. Mencoba menghilangkan kehidupan nyatamu untuk beberapa waktu. Sepersekian detik kemudian, kau tenggelamkan wajahmu. Membiarkannya beradu dengan kedua tanganmu yang sedang besedekap pilu. Tak disangka, kau teringat akan menakjubkannya kehidupanmu dulu, waktu kau masih berpakaian putih biru.
Belum ada beban yang teramat berat. Belum ada pelajaran-pelajaran hidup yang menyisakan karat. Belum ada tanggung jawab-tanggung jawab yang mengeliat. Hari-hari terdahulu dipenuhi senyum, tawa, dan canda yang selalu terlihat. Namun, kini hidupmu sudah berubah bak timur dan barat.
Kau masih terpejam ketika secara tak sadar setetes air mata membasahi pipi kirimu. Seketika, kau membeku. Aku rindu, gumammu. Ya, aku rindu masa-masa itu, lajut pikiranmu. Sedikit-sedikit, tapi pasti, kau menggangkat wajahmu dari meja kayu. Menyeka setetes air itu.
Rasa rindu yang mengembang, tak ada artinya. Kau tak bisa berbuat apa-apa. Hingga saat ini, belum ada ilmuan yang berhasil menciptakan mesin pengulang masa. Kalau pun ada itu hanya dalam novel-novel sci-fi yang sering kau baca. Jadi, tak mungkin untuk mengulang segalanya. Tinggallah kau dan soal Biologi itu yang harus kau selesaikan.
Kau pernah berkata, “Ujian ini hanya sebagian kecil saja.” Namun, nyatanya kau tak bisa melewatinya dengan lancar. Bagaimana rintangan lain akan terselesaikan jika ujian kecil saja tak mampu dikalahkan? Kau perlu perjuangan demi mendapatkan ujian-ujian baru yang lebih kejam. Kau suka tantangan bukan?
Berbekal pasrah, kau mengumpulkan lembar jawabanmu. Kemudian, berjalan melewati kokohnya pintu seraya membuka tas dan mengeluarkan sesuatu. Bukan udara segar yang menantimu, tetapi ujian baru. Namun, kau sama sekali belum menyiapkan apapun sehingga kau harus menyiapkannya dengan diburu waktu.
woooo........kapan kamu nulisnya dif?^^ cah apdet:3
ReplyDeletemasa smp emang paling ngangenin & membahagiakan._.
tapi masa putih abu adalah langkah awal kita untuk melek melihat kerasnya roda kehidupan. nggak ada yang abadi.. kadang kita di atas dan kadang kita di bawah.. dua-duanya ujian hidup yang harus dijalani.
semangat dif!! sukses bareng ya!! :D
Wkwk, tadi da pas uts bio, lha udh mundhas e, sekalian aja soalnya tak coret-coret...
DeleteSetuju bgt da, kita tinggal njalani aja kehidupan sekarang utk masa depan, semangat dan sukses selalu da :3