Tak ada seorang pun yang tak kagum denganmu ketika semester perdana kita baru dimulai. Everyone wanted to know about you. Semua hal tentangmu: namamu, dari mana kau berasal, siapa orang tuamu, dan sebagainya. I did admit that you shining bright at that time. Setelah masa orientasi selesai, kau disibukkan dengan pencarianmu akan suatu tanggung jawab, sayangnya kau gagal mendapatkannya. Kemudian, kau tiba-tiba memilih untuk pergi dari tempatmu ini, bahkan kau seperti angin yang hanya lewat begitu saja. All of a sudden (again), you came back surprisingly. Kau kembali dengan sesuatu yang tak lazim di lakukan orang-orang, termasuk pendahulumu. Semua orang membicarakanmu, namun kini bukan kagum yang mereka utarakan, melainkan celaan dan keheranan mengapa kau sampai hati untuk melakukannya. I did tell and be told about it, I admitted . Today is the first time I have a conversation with you . Kau menceritakan bagaimana kau sampai pada titik ini. Melalui ceritamu, kau seakan mengajark...
Learn, live, and hope.