Di salah satu sudut café, seorang gadis duduk termenung memandangi cangkir kopi pesanannya. Pada awalnya, ia tidak sendiri, ia bersama seorang teman. Namun, sesuatu yang tak diinginkan terjadi. Sang teman harus terpaksa berkumpul dengan segerombolan orang lainnya untuk menyelesaikan suatu proyek, masih di tempat yang sama, tetapi di meja yang berbeda. Sesekali, Nada, gadis itu, melirik ponselnya. Ia masih berharap seseorang akan beritikat baik untuk menemaninya duduk menunggu sang teman. Beberapa pesan dari orang yang berbeda masuk hampir bersamaan, isinya pun hampir sama, sebuah penolakan halus. Nada hampir frustasi, ia mengetuk meja dengan jemarinya beberapa kali. Ia sudah menyerah dan memutuskan untuk menunggu sang teman sendirian. Jemarinya kini berpindah pada ponselnya, megusap layar ponsel tanpa minat. “Nad,” seseorang sepertinya tengah memanggil namanya. Nada reflek menengok ke sumber suara. Senyumnya lantas merekah melihat seorang yang siap menyelamatkan dirinya dari ...
Learn, live, and hope.